Senin, 18 April 2016

Teks Negosiasi Dalam Bentuk Drama #2


Bernyanyi Untuk Hidup
Musik merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Di belahan dunia manapun, termasuk Indonesia menjadi penyanyi dan terkenal menjadi impian bagi sebagian orang. Tak hanya remaja, anak-anak bahkan orang tua juga bisa menjadi penyanyi, dengan bakat luar biasa yang mereka miliki.
Suatu hari sepulang sekolah, ada beberapa anak SMA berjalan bersama dan bersenandung ria. Mereka terlihat kompak bersama.

Ave     : Eh, teman-teman. Aku mulai bosen nih. Apa kita kerjaannya cuma nyanyi-nyanyi gini doang? Nggak ada peningkatan sama sekali? Hmm
Dinda  : Iya, kita juga nggak pernah ikutan lomba nyanyi, dan kita juga jarang latihan.
Faza     : Lha terus gimana lagi? Kalo emang adanya cuma gini-gini aja.
Erny    : (melihat jam tangan) Eh teman-teman, aku duluan ya (berlari).
Semua : Iya. Hati-hati.

Erny pun segera berlari pulang menuju rumahnya. Sesampainya Ia di rumah, segera Ia membuka pintu dan mengucap salam.
Erny    : Assalamu’alaikum.
Pak Ali: Waalaikumsalam, Nak. Udah pulang?
Erny    : Iya, Yah. Ayah udah makan siang?
Pak Ali: Ayah udah makan siang kok. Tadi habis beli di warungnya Mbak Siti.
Erny    : Harusnya Ayah nunggu aku pulang dulu. Aku mau masak buat Ayah.
Pak Ali: Ya udah, kamu ganti baju dulu sana.
Erny    : Iya Yah.
Erny pun segera ke dalam rumah.

Malam harinya, Erny sedang belajar. Secara tidak sengaja, Ayahnya melihat Erny belajar dengan tekun. Ia pun menghampiri Erny.
Pak Ali: Erny…
Erny    : Iya, Yah.
Pak Ali: Ayah mau tanya sama kamu.
Erny    : Tanya apa Yah?
Pak Ali: Ayah mau tahu, impian kamu mau jadi apa sih?
Erny    : Aku mau jadi penyanyi professional.
Pak Ali: Yaa, Ayah tahu suara kamu bagus. Kamu masih sama teman-teman kamu itu? Yang sama-sama suka nyanyi?
Erny    : Iya, Yah.
Pak Ali: Ya udah, Ayah doakan yang terbaik buat kamu. Jangan buat hal yang merugikan diri kamu sendiri. Berjuanglah! Kamu akan mendapatkan apa yang kamu mau kalau kamu berjuang sepenuh hati. Belajar yang rajin ya, Nak! (mengusap kepala anaknya)
Erny    : Iya, Yah.
Ayahnya pun segera pergi dan Erny pun melanjutkan belajarnya.

Keesokan harinya di dalam kelas.
Faza     : Eh, kalian udah nemu lomba nyanyi yang bisa kita ikutin nggak?
Erny    : Ada sih. Tapi buat penyanyi solo.
Dinda  : Hadiahnya?
Erny    : Yang menang, akan debut jadi penyanyi solo di bawah agensi JG Entertainment.
Ave     : Waah. Bisa terkenal dong. Tapi, sayangnya lombanya khusus buat penyanyi solo.
Faza     : Ya kamu aja Er yang ikutan. Kan suara kamu yang paling bagus diantara kita. Ya kan?
Dinda&Ave: (mengangguk)
Erny    : Tapi, aku nggak bisa ikut lomba itu tanpa kalian.
Dinda  : Tapi, kamu kan juga harus jadi penyanyi biar bisa dapat uang untuk pengobatan Ayah kamu.
Erny    : Tapi, aku nggak bisa ngelakuin itu tanpa kalian. Aku bener-bener nggak bisa.
Ave     : Terus kamu maunya gimana? (menepuk dahinya frustasi)
Dinda  : Ok. Nanti aku cari lomba buat grup.
Semua : Ok.
Ave     : Ya udah, yuk pulang.

Mereka pun pulang bersama. Di jalan, mereka ngobrol tentang sesuatu, sedangkan Dinda yang sedari tadi mengecek HPnya tidak bersuara sedikit pun. Namun, tiba-tiba…
Dinda  : Huwaa!!! (berteriak kegirangan)
Teman-teman mereka pun berhenti berjalan karena teriakan Dinda.
Ave     : Kenapa Din?
Dinda  : Ini…ini…(terbata-bata)
Faza     : Ini apa?
Dinda  : Ini…ada lomba untuk grup…di adakan di sekolah kita.
Erny    : Yang bener?
Semua : Yeeayy!!! (berteriak gembira)
Ave     : Kapan lombanya?
Dinda  : Minggu depan.
Erny    : Ok, berarti kita ada sedikit waktu buat latihan.
Faza     : Ok, kalau gitu kita setiap pulang sekolah latihan nyanyi, Ok?
Semua : Ok.

Beberapa hari kemudian, saat mereka latihan…
Bernyanyi lagu Ungu – Cinta Dalam Hati. Namun, tiba-tiba berhenti karena ada kesalahan.
Ave     : Eh, Din salah lirik tau.
Dinda  : Oh iya, maaf.
Ave     : Dasar, bego lu.
Dinda  : Apaan… kamu juga biasanya salah lirik.
Ave     : Kapan aku pernah salah lirik.
Dinda  : Jangan mendadak amnesia ya.
Erny    : Eh eh, udah udah. Kalian tuh ya, ribuuutt terus kerjaannya. Lombanya makin deket.
Dinda, jangan salah lirik lagi!
Dinda  : Iya iya.
Faza     : Ok, kita lanjutin ya.
Mereka pun melanjutkan latihan mereka.

Waktu lomba pun tiba. Mereka berada di luar ruangan untuk menunggu waktu tampil.
Ave     : Eh, aku deg degan nih…
Dinda  : Iya, aku juga.
Erny    : Gimana kalo kita latihan lagi, buat hilangin nervous.
Faza     : Ok ok…
Mereka pun mulai latihan bernyanyi lagi seperti peserta yang lain. Namun, di sisi lain ada seseorang yang melihat mereka dari kejauhan.

Pak Farrel        : Lihat deh mereka, kompak ya?
Bu Fia             : Iya Pak.
Pak Farrel        : Gimana kalau kita rekrut mereka aja?
Bu Fia             : Ide bagus Pak. Tapi Pak, mereka kan masih pelajar SMA. Kalau misalnya debut, bukankah itu akan mengganggu kegiatan belajar mereka?
Pak Farrel        : Itu bisa di atur. Kita coba dulu aja.
Bu Fia             : (mengangguk)

Pak Farrel dan Assistantnya, Bu Fia pun menghampiri mereka.
Pak Farrel        : Maaf mengganggu… boleh saya bicara dengan kalian?
Faza                 : Ya silahkan.
Pak Farrel        : Jadi begini, nama saya Farrel Iqbal. Kalian bisa panggil saya Pak Farrel. Saya CEO dari ZM Entertainment, dan ini Assistant saya (memperkenalkan Bu Fia, lalu menjabat tangan mereka semua)
Ave                 : Hah, CEO?
Faza                 : Lalu, apa yang Bapak inginkan dari kami?
Bu Fia             : Kami ingin merekrut kalian, jika kalian mau. Kalau kalian menanda tangani kontrak dengan kami, kalian akan menjadi anggota dari ZM Entertainment. Kalian akan jadi terkenal.
Dinda              : Terkenal? Kami semua?
Bu Fia             : Ya, kalau kalian mau.
Dinda              : Iya iya, mau…(terpotong ucapan Faza)
Faza                 : Kenapa kalian mau merekrut kami? Padahal kan banyak yang lebih baik dari kami.
Pak Farrel        : Kami melihat kalian berbeda dari yang lain di sini. Kalian sangat kompak, dan kalian juga memiliki suara yang bagus, selain itu suara kalian itu bisa membuat orang lain merasa bersemangat. Itulah sebabnya kami memilih kalian.
Erny                : Jadi, kalau seandainya kami menanda tangani kontrak itu, kami nggak jadi ikut lomba ini dong?
Pak Farrel        : Ya, bisa dibilang begitu.
Ave                 : Gimana Er? Kamu mau kan?
Pak Farrel        : Dan juga, jika kalian mau tanda tangan kontrak dengan kami, keluarga kalian akan mendapat tunjangan dari agensi perusahaan kami.
Dinda              : Er, kamu akan dapat uang buat biaya pengobatan Ayah kamu.
Erny                : Baik Pak, kami akan tanda tangan kontrak. Tapi Pak, kami kan masih pelajar SMA. Apakah harus langsung debut sebagai grup penyanyi?
Bu Fia             : Kalian tidak langsung debut, karena banyak yang harus kalian pelajari. Jadi, kalian akan menjadi trainee untuk sementara waktu. Kalian akan menjadi trainee dan latihan setiap hari di ruang latihan ZM Entertainment sepulang sekolah. Setelah dirasa cukup mampu kalian bisa segera debut, dan mewujudkan impian kalian. Bagaimana? Kalian bersedia kan?
Ave                 : Waahh, kita akan jadi terkenal…
Faza                 : Ya Pak, kami setuju.
Pak Farrel        : Kalau begitu ini surat kontraknya (menyerahkan kontrak) tolong ditanda tangani.
Faza pun mewakili teman-temannya untuk menanda tangani surat kontrak tersebut.

Pak Farrel        : Selamat bergabung di ZM Entertainment (menjabat tangan Faza)
Faza                 : Terima kasih, Pak.

Akhirnya mereka pun membuat kesepakatan dengan menanda tangani kontrak tersebut dan mereka semua menjadi trainee ZM Entertainment, sebelum mereka debut menjadi penyanyi professional dan terkenal.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar